1.Faktor-Faktor Pertimbangan Pembangunan Jalan Baja
Faktor
ini meliputi faktor ekonomi,teknik,sosial,budaya dan politik,serta faktor
pertahanan dan keamanan,dengan faktor ekonomi akan menjadi bahan pertimbangan
utama.faktor lain merupakan pelengkap atau pendukung.sebelum memutuskan
pembanguna,terlebih dahulu dilakukan kajian secara komprehensif terhadap
data-data hasil survey lapangan,baik sekunder maupun primer.data sekunder
adalah data legal yang bersumber dari instansi terkait yang dikumpulkan pada
saat survey awal(reconnaisance).sedangkan data primer merupakan data primer
merupakan data hasil pengamatan dan pencatatan langsung dilapangan oleh petugas,pada saat berlangsungnya survey
teknik / investigasi lapangan.
4.1.Kajian Faktor Ekonomi.
Faktor ekonomi yang harus dikaji adalah Pertumbuhan dan
jumlah penduduk pada kawasan yang akan dilalui trase jalan baja rencana,serta
sumber mata pencarian dan tingkat penghasilan penduduk.komuditif(mata
dagangan)suatu daerah,seperti pabrik-pabrik industri,perusahaan-perusahaan juga
harus dikaji.serta biaya pembangunan yang dibutuhkan,sumber penyandang dana dan
lamanya masa pengembalian serta besarnya bunga pinjaman dan yang terakhir
adalah Prakiraan untung rugi dan kemampuan pemasukan setiap tahun.
4.2.Kajian Faktor Teknis.
Faktor teknis
yang harus dikaji adalah Pemilihan trase jalan yang paling tepat dan murah. Dan
Kemungkinan pembuatan jembatan,terowongan,sub-drainase,box culvert dan
parit.Serta Jenis lokomotif dan kereta api rencana.Dan Kecepatan rencana,klas
jalan baja,bentuk tikungan,dimensi dan tipe baja rel,bantalan dan stasiun.
2.Beberapa Istilah Dalam Jalan Baja.
Ø Emplasemen, Mencakup jalan
rel dan koridor penghubung,bangunan dan ruang kantor,gudang,bengkel serta
stasiun.
Ø Emplasemen
Stasiun, adalah lokasi atau tempat naik turun penumpang.
Ø Emplasemen
Lansir, adalah tempat untuk mengatur dan menyusun gerbong-gerbong
barang.
Ø Emplasemen Gudang
Barang, tempat untuk bongkar-muat,penyimpanan dan pengiriman
barang.
Ø Emplasemen Depo
Lokomotif, tempat penyusunan gerbong penumpang,untuk menginap dan
perawatan lokomotif.
Ø Sepur, Rangkaian rel
yang sambung menyambung yang dihubungkan dengan plat-plat penyambung.
Ø Peron, Peil lantai yang
tinggi,guna memudahkan naik-turunnya penumpang.jenis peron rendah berjarak 1,05 m dari sumbu sepur ke tepi peron
dan setinggi 0,18 m diatas muka rel,sedangkan peron normal berjarak 1,35 m dari sumbu sepur ke tepi peron
dan setinggi 0,40 m diatas muka rel.
Ø Wesel(switch), adalah tempat
berpaspasan atau bersusulan dua buah kereta api.
Ø Jembatan Timbang,
tempat untuk mengukur muatan kereta api.
Ø Ruang Bebas, Ruang bebas
rintangan dari benda-bendayang dapat tersentuh dengan kereta api.
Ø Ruang Muat, Ruang untuk
meletakkan barang-barang muatan diatas gerbong datar.
Ø Ruang Gerak, Ruangan yang
membatasi ukuran bagi lokomotif,kereta dan gerbong,dimana ruang muat dan ruang
gerak ukurannya harus lebih kecil dari pada ruang bebas.